Siapa di Belakang Akun Brand?
Sudah ada ratusan akun brand lokal di Twitter. Pasti kalian sudah penah berinteraksi dengan salah satunya. Para akun brand ini menulis tweetnya dengan gaya yang sesuai dengan karakteristik brand-nya. Ada yang serius, ada yang fun, ada yang terlihat formal, namun ada pula yang terasa playful, tergantung brand-nya ditargetkan untuk siapa.
Adakah yang suka bertanya-tanya, siapa sih sebenarnya yang berada di balik akun brand itu? Apakah satu orang admin yang setia memantau terus? Ataukah ada tim khusus yang bergantian memantau dan membalas setiap percakapan? Siapa sebenarnya di balik akun tersebut? Hihihi atau jangan-jangan malah bukan manusia…
Ingat nggak, kalau kita menelepon customer service manapun, pasti di ujung telepon sana akan langsung mengenalkan dirinya. Ia akan menyebut nama, dengan tujuan supaya pelanggan pun bisa merasa nyaman saat berbincang di telepon. Nah, pernah nggak kepikiran, kenapa di Twitter, para admin di balik akun brand itu tak pernah menyebutkan nama mereka ya?
Padahal saat awal brand masuk ke social media, brand katanya diminta untuk lebih humanis. Bersikap seperti orang pada umumnya. Ngobrol dengan follower seperti temannya sendiri. Tujuannya tentu tak beda dengan customer service di ujung telepon sana, supaya pelanggan atau pengguna produk brand bisa merasa nyaman. Lalu, kenapa hampir tidak ada akun brand di Twitter yang mau menyebutkan siapa individu di baliknya?
Hmm, mungkin tidak semua sih. Akun @blitzmegaplex misalnya. Di profilnya disebutkan siapa saja penanggung jawab akun tersebut. Jadi pelanggan pun tahu, dengan individu siapa yang ia hadapi. Akun ini bahkan menyebutkan ID twitter semua admin di profilnya. Akun @fordindonesia yang dikelola inhouseΒ ini pun menyebutkan nama admin di baliknya (meski tidak menyebutkan ID twitternya).
Dengan menyebutkan nama penanggung jawab akun tersebut, setidaknya kita tahu kita berbicara dengan siapa. Di sisi lain, admin akun brand pun jadi dituntunt untuk lebih bertanggung jawab menuliskan tweet. Karena sekalinya salah, maka seluruh dunia tahu siapa individu yang bertanggung jawab. Namun sebaliknya, kalau admin akun brand itu lalu bisa menjadi jembatan komunikator yang baik antara brand dan konsumen, niscaya namanya pun akan ikut melambung. Bisa jadi, nanti konsumen akan lebih senang behubungan dengan brand hanya kalau si admin brand ini yang berada di baliknya.
Tentu saja ini masih bisa diperdebatkan positif dan negatifnya. Ini hal masih baru di ranah social media. Kalau menurut Anda sendiri bagaimana? Apakah perlu brand menyebutkan siapa admin penanggung jawab di baliknya?
π saya jg tukang tweet untuk akun suatu brand, tapi tidak ada keinginan sedikitpun untuk menuliskan identitas saya di bio brand tsb…bagi yg menuliskan mungkin jug ingin dikenal kali, ya..kal;o saya takutnya org malah memfollow karena saya bukan karena brand-nya.
weeko baru saja menulis..Kopi Tak Kie: Tak Lekang Oleh Waktu
Kalau kak Pitra di balik akun apa nih? @JombloUnite ya? :3
Rusa baru saja menulis..Kartu Pos Unyu dari Jepang
kalau saya sendiri setuju dicantumkan atau diberitahukan admin di balik akun brand itu, karena tak kenal maka tak sayang π
Kurnia Septa baru saja menulis..Totto Chan Gadis Cilik di Jendela
Tergantung, brand menjadi humanis tidak selalu berarti admin akun tampil
Mengapa? Tidak selalu admin akun representatif mewakili citra brand kan….
Humanis itu lebih ke sifat percakapannya, bukan ke arah siapa pelakunya
Sama aja kenal admin akun tapi percakapannya formal banget atau semata berdasar SOP yang kaku
bukik baru saja menulis..Bukik Bertanya: Kunci Imajinasi Deni Rodendo
tergantung kesepakatan dengan admin-nya sih. kalo brand-nya kerjasama dengan agensi, apa brand-nya rela kalo agensinya jadi lebih dikenal ketimbang brand-nya?
begitupun kalo brand-nya ga pake agensi, tetapi admin-nya juga memiliki akun twitter. apakah nanti brand rela kalo adminnya lebih banyak followers/fans ketimbang brand-nya?
still anyway, menurut saya pribadi, ada baiknya memang nama adminnya disebutkan. atau, kalau mau lebih netral, ada semacam akun brand ambassador, dengan nama brand yang disebutkan di nama akunnya. macam XL, atau iDEA Magz. memang sih, bakal lebih ribet pengerjaannya, tapi setidaknya akun brand ambassador ini akan menjadi jembatan yang lebih “terlihat” dan support akun brand aslinya.
Billy Koesoemadinata baru saja menulis..Short Story #89: Pantangan
Bener juga yah… Kalo kita mention ke account brand itu bs jd yang jawab mesin penjawab otomatis.. Kalau ada penanggung jawab paling nggak kita bisa komunikasi dua arah. Dan kalau ada keluhan akan brand tersebut bis cepat mendapat follow up.
saya setuju dengan komentar diatas,,lebih baik ditampilakn,,karena tak kenal maka tak sayang,,hehe,,copas ya,,,intinya kan terasa lebih dekat,,
Kalau adminnya banyak, panjang juga bionya ya:D
Indah Juli baru saja menulis..Menanti Kehadiran bz! Magazine
Saya sependapat dengan mas Bukik, tidak perlu menyebutkan siapa nama dibalik akun brand, apalagi jika yang mengelola agency. Kebayang kalau ganti orang agency atau malah ganti agency nya bisa berubah-ubah terus. Kecuali di manage perusahaan langsung, mungkin masih bisa walaupun ada kemungkinana orang dibalik brand lebih terkenal daripada brandnya heheee..
Ainun baru saja menulis..LOCAL LEADERSHIP DAYS : Penyebar Spirit Berbagi & Belajar
Menurutku kalau nggak dikelola oleh internal brand tersebut atau oleh agency yg kontrak jangka panjang, sebaiknya nggak perlu disebut. Krn byk agency yg dikontrak perproject, atau per quarter misalnya, jadi kalo disebut nama adminnya malah repot.
sabai baru saja menulis..Japanese Funny Ads
Jadi brand untuk ditujukan pada level mana pasar tujuan suatu produk, agar matching ya gan.
blog raharja baru saja menulis..Cek iPhone Asli Atau Palsu
sebaiknya nama admin dari brand tersebut dipublikasikan…
andipandora baru saja menulis..6 Perbedaan Pria dan Wanita
yahh mungkin bisa saja kita sebut mereka dengan nama mr x ..hehehee
obat tradisional kelenjar getah bening baru saja menulis..Obat Herbal Ampuh Untuk Kanker Payudara
Mungkin itu privasi, agar gk diganggu aja dan lagi sibuk !! hehe
Yasir baru saja menulis..penis vibrator
iya, menurut saya tergantung juga. tergantung isi dari twit brand-nya. kalau menarik & penuh interaksi dengan followers, sebaiknya dipublikasikan. tapi kalo melulu formal macam akun berita menurut saya ga perlu.
Togap Tartius baru saja menulis..Kutipan Hari Ini
social media benar-benar harus di manfaatkan untuk mendongkrak penjualan suatu produk
obat herbal kanker payudara baru saja menulis..obat diare
Repot juga kalo ternyata admin menyalahgunakan brand yang diusung. Rawan penipuan yang merugikan customer dan brand itu sendiri
Bener.. ada 2 mata pisau di sini.. Kalo oke makin oyeh, kalo kurang perform malah jatoh ya namanya.. Tapi biasanya kalo gini2 yang menentukan orang brandnya kan ya? π
titiw baru saja menulis..Inmark Digital Goes To Bali!
Tinggalkan komentar Anda!
Social Media Landscape in Indonesia 2012
Facebook Page
Books
Kategori
Arsip
Tag
WP Cumulus Flash tag cloud by Roy Tanck and Luke Morton requires Flash Player 9 or better.
Artikel Terakhir
Komentar Terakhir
Setiap materi dalam blog ini boleh Anda kutip, sepanjang Anda mengikuti ketentuan Creative Common Attribution-NonCommercial-ShareAlike 2.0.
© 2005-2008 Media Ide. Didukung oleh PT Strategi Optima, menggunakan WordPress dengan theme modifikasi dari Arthemia.